About Me

My photo
Student of London School Public Relation Jakarta Batch XV

Wednesday, May 9, 2012

Analisis Gogirl Magazine


Gogirl! berdiri dibawah bendera PT. Aprilis Maju Media. Dirintis oleh 3 sisters yang merupakan magazine freaks sejak kecil. Dengan modal material minimal plus modal keyakinan maximal, redaksi Gogirl! pertama kali beroperasi tanggal 29 November 2004, bertempatkan di lantai bawah rumah keluarga.  Walau hadir sebagai "anak baru" di tengah persaingan bisnis media yang sudah sangat ketat, waktu itu Gogirl! tetap yakin bisa mendapat tempat di hati para pecinta majalah khususnya remaja putri, dengan mengusung tagline Magazine For Real


                                                       Editorial & Advertorial
Majalah Gogirl! Adalah majalah human interest yang berarti walaupun segment pembacanya berusia 15-23, tapi majalah Gogirl! Dapat dibaca oleh semua kalangan umur dari anak-anak hingga ibu-ibu. Gogilr! Edisi bulan oktober 2011 bertemakan culinary issue yang bisa terlihat di covernya sang editor menyajikan bberita tentang culinary school, chefs on top, seleb weird diet, dan juga tidak hanya tentang makanan yang di sajikan di majalah Gogirl edisi oktober ini tetapi juga tentang special places for special occasion.
Content dari majalah Gogirl! adalah 60% artikel dan 40% iklan.Di dalam majalah Gogirl! ini sendiri terdapat menaruh iklan-iklan yang yang tidak hanya mempromosikan produk mereka sendiri tetapi juga memberian tips-tips khusus untuk pembaca Gogirl! Itu sendiri seperti yang ada di halaman 178 ada iklan dari produk ponds dengan mencantumkan tips-tips bagaimana membuat kulit kita tampak merona secara alami


 Cover & Coverlines
Model cover Gogirl! Edisi bulan oktober 2011 menggunakan artis luar negri Lilly Collins the nicest rock star daughter. Gogirl bukan majalah franchaise tetapi Gogirl! Selalu menggunakan model cover dalam majalahnya adalah artis yang berasal dari luar negri karena Gogirl! telah menetapkan untuk berada pada segmen tersebut. 
Coverlines dari majalah Gogirl! ini dengan mengambil tema Culinary Issue sperti yang terlihat di cover majalah edisi otober 2011 ini ada pembahasan mengenai Healthy Meal yang harus diketahui oleh para pembaca untuk mengetahui mana makanan yang baik untuk di konsumsi, Chef’s Style dalam memasak, kitchen tools, kopinesia yang isi artikelnya mengenai kopi aseli Indonesia, Sweet Temptation yang bisa menjadi pilihan menarik untuk melihat pemandangan romantis sealigus menyantap makanan, Hot/cold dessert, culinary schools, Chefs on top, celeb weird diet, simple planting tips, chill places, special places for special occasion yang pasti coverlines yang tercantum berhubungan dengan tema yang telah di pilih yang pastinya coverlines ini akan membuat pembaca semakin tertarik untuk melihat isi.

Gender Stereotype
Majalah Gogirl! mempunyai target pembaca yaitu mulai dari kalangan wanita remaja berusia 15 tahun hingga wanita remaja berusia 23 tahun. Tetapi itu tidak menutup untuk para pembaca wanita berusia di luar umur yang di targetkan tidak dapat membaca majalah Gogirl!, dan banyak kenyataan nya di luar sana anak-anak yang senang dengan majalah Gogirl ini membaca begitupun dengan ibu-ibu, bahkan ada juga pria yang membaca majalah Gogirl, karna Gogirl sering menampilkan artikel-artikel yang semua kalangan tertarik untuk membaca yang bersifat human interest. Jadi tidak terbatas hanya untuk remaja putri saja.


Geytrika Maretty
Maya Ayu PS
Ramandha SM
Rininta Muninggar
Tora Molynda

Tuesday, April 3, 2012

Media Changes - Audience Fragmentation

Media lambat laun sudah berubah dan jauh lebih berkembang dari zaman dulu. Seperti yang kita tahu, di zaman sekarang media telah menyediakan berbagai macam channel/stasiun yang sesuai dengan target penikmatnya. Contohnya adalah media televisi dan radio. Pada zaman dulu, stasiun radio menyediakan program acara yang umum untuk semua kalangan dalam satu hari begitu pula dengan televisi. Misal, acara anak muda di radio akan dimulai pada pagi hari dilanjutkan dengan berita, acara ibu-ibu dan seterusnya. Media televisi pun tak lain tak bukan  juga seperti itu. Sebuah stasiun tv menyediakan acara dalam satu hari yang sangat umum yang menjadikan target audiencenya lebih luas. Pukul 7-9 untuk acara anak, pukul 9-11 acara memeasak untuk ibu-ibu, kemudian dilanjutkan dengan berita dan seterusnya. Tetapi di zaman sekarang media sudah sangat berkembang. Mulai munculnya stasiun radio yang isi on-airnya tiap hari dikhususkan untuk wanita; female radio, gen-fm yang isi acaranya khusus untuk anak muda dan ada pula stasiun radio yang khusus untuk berita-berita. Televisipun tak jauh berbeda dengan radio, sekarang anak-anak bisa menonton film anak seharian penuh di stasiun televisi khusus anak-anak melalui tv cable; nickelodeon.

Karena perubahan dan perkembangan media di zaman sekarang ini, audience pun mendapat dampaknya. Dalam hal ini audience mendapat dampak positif dari perubahan media yaitu mereka akan dengan mudah menikmati acara yang mereka inginkan tanpa harus menunggu jam tayangnya berkat stasiun yang spesifik tersebut. Contohnya kita juga bisa ambil dari anak-anak yang suka menonton berkat ada nya spesifikasi program nickledeon, anak-anak langsung mengetahui apa yang akan di tonton nya, dan orang tua juga tidak begitu kuatir apa yang ditonton, mencegah anak0anak melihat kekerasan dan lifestyle di tv yang tidak bagus untuk di contoh. Tak hanya audience yang mendapat dampaknya, industri mediapun akhirnya saling berkompetisi untuk menyajikan sesuatu yang baru dan spesifik agar tidak kalah saing, dan lebih memberikan sebuah program-program yang lebih menarik lagi dan semakin banyak nya program yang di hasilkan akan semakin banyak manfaat2 atau pengetahuan2 yang akan kita dapat

Monday, March 26, 2012

Media Literacy


Zaman sekarang ini media sudah hampir menjadi kebutuhan pokok manusia dalam berkomunikasi.
Berbagai macam informasi berita serta hiburan didapat dengan mudah melalui media.
Setiap hari hampir semua manusia menonton tayangan televisi, membuka informasi melalu internet ataupun membaca berita dari koran.
Semua kelebihan dari media ini memiliki dampak yang positif dan juga negatif.
Salah satu yang negatif adalah membuat penikmat media menjadi salah kaprah tentang apa yang disampaikan oleh media. Oleh karena itu diperlukan media literasi.

Apa yang dimaksud dengan media literasi? Media literasi sering disebut dengan melek media. Ini dapat dartikan sebagai suatu aksi dalam mengamati memahami serta mencerna dengan baik isi dari sesuatu yang disampaikan oleh media.

Dalam aksi melek media dari tayangan yang disajikan, kita sebagai consumer harus bisa mengerti dan memahami kegunaan dari tayangan atau acara yang media berikan, untuk apa kita mengkonsumsi tayangan media. Apa hanya sebagai hiburan atau pendidikan atau juga yang lainnya. memahami proses komunikasi dalam media masa, sadar akan dampak yang diberikan oleh tayangan media, mengerti maksut isi dari tayangan yang disajikan media, dan setelah semua yang di atas dipahami maka barulah konsumen bisa menikmati dan memahami content dari media. Pentingnya melek media adalah salah satu upaya agar masyarakat tidak salah dalam menerima informasi yang disiarkan oleh media dan mengkonsumsi tayangan-tayangan yang memang layak untuk dikonsumsi.


sebagai contoh saya akan mengangkat tentang sebuah film yang sudah agak lama dengan judul "Ada Apa Dengan Cinta" yang dikenal dengan sebutan "AADC"
 Film yang sempat trend di kalangan remaja tahun 2000an mengkisahkan tentang beberapa anak perempuan SMA yang bersahabat namun lebih ditonjolkan sisi percintaannya.

Dari tayangan media ini consumer dapat melihat bahwa tujuan film ini dibuat adalah untuk dinikmati sebagai hiburan orang banyak, dimana yang menceritakan tentang kehidupan anak SMA pada zaman itu dimulai dari cara berbicara, cara berpakaian, dan berhubungan dengan lawan jenis. Semua yg disajikan media hanyaah fiktif belaka yang memang memang melewati proses panjang untuk bisaa sampai ke media, mulaai dari proses casting, shooting, editing, sampai prosess sensor yang memang semua dilakukan untuk bisa sampai ke layar agar bisa dinikmati oleh penonton. para penonton yang memang ingin menonton pun pada saat itu harus rela mengantri tiket untuk bisa melihat aksi idolanya.

Mulai dari kalangan anak tingkat SD sampai SMA menonton tayangan ini. Padahal film seperti ini bisa dibilang jenis tayangan yang belum pantas dikonsumsi anak-anak di bawah 17 tahun. Namun tak lama setelah film ini di rilis, banyak orang yang salah kaprah memandang tayangan tersebut. Terbukti dengan adanya genk dikalangan anak SMA bahkan dikalangan SD dan SMP, mulai beraninya siswa dan siswi berpakaian ala-ala tokoh AADC sampai maraknya anak SD dan SMP mulai berpacaran di usia mereka yang masih dini, bahkan sampai sekarang gaung dari film AADC ini masih saja terasa padahal sudah sepuluh tahun yang lalu film ini di rilis. Jika dilihat dari sudut pandang lain film tersebut bisa diartikan sebagai film yang mengangkat tentang persahabatan yang mana jika orang memandang film tersebut dalam sudut pandang ini makan mereka mungkin saja tidak akan terpengaruh impactnya yang negatif. Jika film tersebut di tonton oleh anak di bawah umur maka sebaiknya orang tua berperan dalam memberian pengertian bahwa yang ditampilkan media hanya fiktif belaka. Setelah mengetahui isi dan menganalisa apa yang terkandung dalam tayangan ini maka para consumer tidak akan salah dalam mencerna isi tayangan tsb. Sehingga mereka bisa menikmati tayangan di media tanpa mempengaruhi pemikiran mereka karena mereka sudah tahu apa impact dan keuntungan jika menonton acara ini. Oleh karena itu penting adanya para orang tua cermat memilih tayang yang pas untuk anak sesuai usia mereka dan pendampingan secara intensif pun sangat diperlukan para orang tua agar anak-anak mengerti bahwa tayangan di media tidak untuk ditiru.

kelompok 15-21A
1. RAMANDHA SUCI MARCHITA
2. TORA MOLYNDA AGAPE
3. MAYA AYU PERMATA SARI
4. RININTA MUNINGGAR
5. GEYTRIKA MARETTY

Tuesday, March 20, 2012

Mainstream v.s non mainstream


Artikel ini sebenernya adalah tugas Mass Comm gue di kampus, dan dosen mengharuskan memposting di blog.
how nice! mungkin ini salah satu upaya supaya hemat kertas. Oke let's start this...

Mainstream vs non mainstream

Dilihat dari namanya sudah terlihat jelas bahwa dua hal ini adalah sesuatu yang bertolak belakang.
Mainstream bisa dibilang adalah suatu gejala dimana suatu budaya menjadi sangat in atau booming dan banyak digandrungi oleh orang-orang yang dipengaruhi oleh media.

Sedangkan non-mainstream atau sering disebut juga marginal adalah suatu keadaan dimana sesuatu diminati orang karena memang budaya dari negara tersebut dan tanpa terkontaminasi dengan budaya lain dan suatu budaya menjadi kalah pamor dari budaya lain yang di gandrungi masyarakat.

Oke sebagai contoh bisa dilihat dari shuffle dan tari tradisional seperti tari pendet.
Dalam kondisi sekarang ini di Indonesia pun sedang marak orang berlomba-lomba mempelajari shuffle.

Apa yang membuat shuffle menarik? Mengapa begitu banyak orang di zaman sekarang yang meminati shuffle daripada tari tradisional yang merupakan budaya dari bangsa mereka sendiri?


 v.s
 indonesian erotic girls Pendet Traditional Dance from Bali island

Kasus seperti ini banyak kita jumpai di Indonesia. Anak dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi pun banyak yang menggandrungi 'body movement' jenis ini. Shuffle di Indonesia bisa dibilang adalah mainstream. mengapa demikian? Karena sesungguhnya shuffle adalah tarian yang berasal dari Australia di tahun 1980-an yang akhirnya mendominasi tarian di Indonesia.


Shuffle bukanlah budaya dari Indonesia namun sangat banyak pecinta dan peminat shuffle di Indonesia. Peminat tari tradisional di Indonesia pun semakin sedikit, bisa dibilang hanya segelintir orang yang masih tetap mengikutinya karena adat. Sampai terbentuk perkumpulan pecinta shuffle dan beragam team shuffle yang sering adu kemampuan dengan team lain di Indonesia. Sungguh ironis kalau budaya lain di Indonesia bisa sangat cepat merebak bagaikan virus sedangkan budaya aslinya ditinggalkan begitu saja.

Perkembangan shuffle yang akhirnya menjadi mainstream didukung pula oleh media. Media begitu banyak mengemas shuffle dengan berbagai versi salah satu contohnya di dunia periklanan. Periklanan di Indonesia sangat banyak yang menampilkan dance shuffle pada para model iklannya seperti Hi-Lo Teen, Mizone, etc yang akhirnya menembus keyakinan masyarakat bahwa dance ini lah yang akan menjadi trend dan amat sangat wajib bagi para anak muda untuk menguasai shuffle. Selain itu seiring semakin berkembangnya teknologi, shuffle juga sangat merebak di media internet yaitu youtube. Semua orang akan dengan sangat mudah mengakses dan mempelajari shuffle dari media ini.

 Berbagai video clip yang digunakan oleh para musisi pun juga mempengaruhi shuffle yang akhirnya diminati banyak orang, seperti vide clip LMFAO- Party Rock Anthem. Sampai-sampai terbentuk lah mindset orang-orang dengan slogan 'everyday i'm shuffle-in'. Setelah shuffle merubah mindset orang-orang hingga tarian ini menjadi life style para pecinta dance maka media juga semakin gencar mempertontonkan budaya luar ini. Dapat kita lihat pula bahwa untuk tari tradisional sendiri sangat kecil yang diangkat oleh media karena kalah dengan shuffle yang pada era ini sudah  seperti lifestyle di Indonesia.

contoh peran media dalam mempromosikan shuffle





Kesimpulannya adalah bahwa sekarang ini shuffle telah menjadi icon anak muda zaman sekarang yang mendominasi sehingga menggeser posisi tarian daerah yang merupakan icon bangsa Indonesia sesungguhnya.Karena banyak anak muda Indonesia zaman sekarang sangat antusias dengan trend-trend terbaru dari luar yang dianggap lebih menarik daripada memperhatikan serta mengembangkan tarian tradisional Indonesia untuk lebih dikenal oleh negara luar. Campur tangan media pun membuat shuffle lebih dikenal dan menarik banyak perhatian masyarakat.




Disusun oleh: 15 - 21 A

1. Ramandha Suci Marchita
2. Tora Mollynda Agape
3. Rininta Muninggar
4. Maya Ayu Permata Sari
5. Geytrika Maretty



frustasi attacked!

jam segini baru pulang ngampus
padahal selesai kuliah jam setengah 6
gaperlu dikasih tau juga yakan anak kampus kl pulang malem kemungkinannya cuma 2

1. ngegaul kaga ada abisnya
2. dia lagi di bully dosen (tugas seabrek)

entah kenapa kayanya para dosen bahagia banget kalo liat mahasiswanya bagai tertimbun buah durian (re: tugas)
oke kesimpulannya adalah
semakin banyak tugas yang dikasih dosen, semakin menderita para siswa, dan semakin bahagia para dosen ngeliat siswanya teraniaya.

baru minggu awal semester 2 tapi rasanya udah hampir masuk pintu neraka.
gapernah kepikiran diotak gue kalo anak komunikasi itu harus bisa design, drawing sketch etc.
padahal ngambil komunikasi itu tujuannya supaya kuliahnya nyantai.
Ternyata eh ternyata~ tak seindah rembulan~
but ya that's the reality!
 Jadi, jangan pernah anggep remeh sesuatu karena yg lo anggep remeh bisa jadi yg bikin lo gak berdaya.

Monday, March 19, 2012

12 tahun Pendidikan yang salah?

Oke hari ini gue bakal berbagi cerita tentang apa yang gue dapet di kampus hari ini.Yap, yang akan gue ceritain tidak lain tidak buan adalah ttg judul di atas.


"12 tahun pendidikan yang kita terima adalah salah besar!"


mengapa demikian?
sebelumnya saya memposting ini hanya untuk sekedar bercerita pengetahuan baru yg saya dapat saat di kampus.


lets start this story~
Mulai dari SD sampai SMA kita dijejali begitu banyak pelajaran bahkan sampai ada beberapa mata pelajaran yang diulang. Namun saat setelah lulus dari bangku sekolah mereka tidak akan bisa memberi jawaban ketika ditanya tentang rumus fisika apa yg digunaan untuk menghitung kecepatan, atau tentang rumus probabilitas. Kenapa begitu?


Sejak SD sampai SMA kita hanya diajari tentang teori suatu pelajaran bukan diajari bagaimana caranya belajar. betul begitu bukan?


Inilah yang disebut salah dari pendidikan yg kita dapat selama 12 tahun, yaitu kita dijejali berbagai macam teori tapi untuk praktek jarang sekali dilakukan. selama 12 tahun itu pula guru menilai kita pintar atau tidak dari final result bukan dari process yang telah murid jalani. 


Bayangkan saja jika selama 3 tahun yang berarti ada 1095 hari, lulus atau tidaknya seorang murid ditentukan hanya dalam 5 hari Ujian Nasional. Bagaimana jika seorang anak yang giat rajin dan selalu aktif di kelas tiba2 mengalami blank spot saat ujian? Apakah dunia bisa dibilang adil jika anak tsb tidak lulus hanya karena 5 hari ujian? bagaimana dengan anak pemalas yang saat ujian akhir mendapat result yg sangat bagus sedangkan selama 1090 hari dr kelas 1-3 dia tidak pernah aktif giat ataupun  rajin. that's kinda blsht


Mengapa banyak anak yang jika ditanya ttg materi tahun lalu/semester lalu banyak yg tidak mereka ingat? malah hampir 100% tidak ada yg melekat sama sekali di otak mereka.


Itu karena metode belajar yg diajarkan selama 12 tahun selalu terpaku dengan text book. 
Terlalu banyak menghafal akan membuat seseorang semakin mudah lupa. That's the point!
Pahamilah suatu materi bukan untuk di hapalkan!


Lalu bagaimana agar belajar lebih efisien dan tidak mudah lupa?


Kalian tahu apa yang dikerjakan anak TK di kelasnya? yap menggambar, menggambar dan menggambar! Mengapa demikian? karena menggambar adalah hal yang menyenangkan. Hampir seluruh hidup manusia diisi dengan sesuatu dalam bentuk visual. Contohnya saja adalah mimpi. tidak mungkin seseorang bermimpi yang isi mimpinya hanya tulisan tanpa gambar. Pasti mimpi seseorang adalah ttg sesuatu dalam bentuk visual. Ini membuktikan bahwa manusia lebih mudah menerima sesuatu dalam bentuk gambar drpd bentuk tulisan why?
because a picture can give a thousand meanings. 


Jadi, kira2 sudah dapat gambaran ttg bagaimana belajar yg menyenangkan? 


 


beginilah kira2! belajarlah dengan menggunakan visual. Ikutilah bagaimana cara anak TK belajar. Mereka akan selalu bahagia ketika pelajaran menggambar di sekolahnya. 


Buatlah belajar menjadi proses yang menyenangkan bukan sekedar mengejar nilai akhir. Pahami yang anda pelajari jangan sekali-kali coba menghafal tanpa memahami karna hanya akan membuat anda semakin mudah terserang blank spot saat ujian.



Sunday, March 18, 2012

Kata hati v.s yang terjadi

welcome back to me in 2012 :D
udah lama banget ngga ngurus blog. maklum lah mahasiswa baru masih labil ngurus kuliah.
cuma mau cerita aja tentang pengalaman kemaren di kelas Marketing gue dapet satu pelajaran hidup.

"Jangan pernah ragu utuk mengambil sebuah keputusan. Karena jurusan apapun yang kamu ambil akan ttp berguna bagi dirimu"

Yap, inilah sekilas quote of that day yg gue dapet.

Gue adalah mahasiswi tingkat pertama di LSPR dan di tingkat kedua nanti ada yang namanya penjurusan.
first time i became one of LSPR's student. gue interest buat ngambil Marketing di kampus tapi saat majoring online entah kenapa gue malah jadi ngambil Public Relation.
oke sebenernya gue ga yakin sama apa yang gue pilih karna gue pengen liat dulu matkul apa yg gue lebih menonjol. GPA dari semester 1 belom keluar pas majoring online harus udah dilakuin.
ternyata grade Marketing gue A, lbh tinggi dari matkul PR yang malah A-
kalo kata anak jaman sekarang ini namanya 'FIX GALAU'!
Jurusan yg gue pilih adalah PR tapi.... MY MARKETING GRADE WAS BETTER THAN PR!!!

setelah masuk ke semester 2 ada dosen Marketing yang masuk dan ternyata background si lecturer ini adalah Marketing. Tapi ternyata beliau pernah kerja di Advertising Agency, Investment juga yang akhirnya bikin gue melek.
Jaman sekarang gini apapun yang udah lo pilih be responsible with it. toh tuhan pasti punya rencana lain yang penting usaha dan doa sama tuhan.
Mau lo ngambil PR pun lo tetep bisa kerja di bagian Investment kaya kisah Marketing lecture gue

Akhirnya gue jg inget bokap pernah bilang.

"terkadang seseorang bisa melakukan sesuatu yg spectaculer karna sebuah keterpaksaan."

Segini dulu deh abis ini akika mau kuliah ;;) see ya in another topic